Warga RT 1 RW 6, Kelurahan Pengkol, Jepara
Antusias Gelar Tradisi Pawai Obor Malam Asyura 10 Muharram 1447 H

Pawai Obor Malam Asyura 10 Muharram 1447 H Warga RT 1 RW 6, Kelurahan Pengkol, Jepara, Sabtu (5/7/2025).
JEPARANEWS | JEPARA - Warga RT 1 RW 6, Desa Pengkol, Kecamatan Kota Jepara, menggelar pawai oncor yang semarak pada Sabtu malam (10 Muharam 1447 H) 5 Juli 2025 dalam rangka memperingati hari Asyura.
Kegiatan ini menjadi simbol penguatan spiritualitas dan pelestarian budaya yang diikuti antusias oleh puluhan warga lintas usia.
Pawai dimulai dari Mushola Al-Amin, dengan rute menyusuri jalan-jalan lingkungan RT 1 RW 6. Anak-anak hingga orang dewasa tampak antusias membawa obor (oncor) menyala, yang merepresentasikan cahaya harapan dan penerangan menuju masa depan yang cerah, terutama bagi generasi muda.
Turut hadir dalam acara tersebut Camat Kota Jepara Subiyanto, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jepara Moh. Eko Udyyono, Kepala Desa Pengkol Widarso Agung Nugroho, Ketua RT 1 Jati Puji Atmoko (Mas Momok), serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Dalam sambutannya, Camat Subiyanto menekankan pentingnya nilai-nilai keagamaan dalam peringatan Asyura.
“Puasa Asyura adalah salah satu amalan penting dalam Islam. Kegiatan seperti pawai oncor ini tidak hanya merekatkan hubungan sosial, tetapi juga memperkuat semangat kebersamaan dan keimanan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disparbud Jepara Moh. Eko Udyyono menyampaikan apresiasinya kepada warga Pengkol. “Pawai oncor adalah wujud nyata dari upaya nguri-nguri budaya. Di tengah perkembangan zaman, kita harus tetap menjaga dan mewariskan tradisi lokal kepada generasi penerus,” katanya.
Pawai berlangsung dengan penuh semangat dan khidmat. Gemerlap cahaya oncor yang mengiringi langkah para peserta menggambarkan semangat warga Pengkol dalam menjaga nilai-nilai luhur tradisi dan memperkuat ikatan sosial di tengah kehidupan modern.
Kegiatan ini membuktikan bahwa tradisi bukan sekadar masa lalu yang dikenang, tetapi warisan hidup yang terus tumbuh, menyatu dengan denyut kehidupan masyarakat.
Editor :Eko Mulyantoro
Source : Jati Puji Atmoko