Ketua DPRD Jepara Serahkan Bantuan buat Korban Kebakaran

Ketua DPRD Jepara Serahkan Bantuan buat Korban Kebakaran di Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo, Senin (14/7/2025).
JEPARANEWS | JEPARA - Di usia 72 tahun, Ibu Samijah, warga Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo, masih menggantungkan hidup dari warung kecilnya. Warung itu bukan sekadar tempat berjualan ia adalah sumber nafkah, ruang harapan, dan satu-satunya cara Ibu Samijah bertahan hidup di masa tuanya.
Namun semuanya berubah dalam satu malam (13/7/25). Warung itu yang dibangun dari jerih payah dan doa panjang dibakar oleh orang yang tak bertanggung jawab. Api melalap seluruh isi warung dan meninggalkan puing-puing, amarah, dan duka.
Kabar musibah ini cepat sampai ke telinga Ketua DPRD Kabupaten Jepara, Agus Sutisna. Tak menunggu laporan resmi atau seremoni panjang, Senin (14/7/2025) Ia langsung turun ke lokasi. Bersama tim dari BAZNAS, Palang Merah Indonesia (PMI), Dinas Sosial Kabupaten Jepara, serta pemerintah Desa Banyumanis, Agus Sutisna mendatangi kediaman Ibu Samijah membawa bantuan, dukungan moral, dan empati nyata.
“Kita tidak boleh membiarkan ibu-ibu sepuh seperti Ibu Samijah menghadapi musibah ini sendirian. Ini soal kemanusiaan. Saya datang sebagai bentuk tanggung jawab dan solidaritas,” ujar Agus Sutisna saat menyerahkan bantuan secara langsung.
Bantuan yang diberikan Uang tunai dari BAZNAS, Paket logistik dan kebutuhan pokok dari Dinsos dan PMI, Pendampingan administratif dari aparatur desa.
Di hadapan warga, Ketua DPRD Jepara menyampaikan keprihatinan sekaligus pesan tegas: kasus ini tak boleh dibiarkan berlalu begitu saja. Ia meminta agar aparat kepolisian mengusut tuntas pelaku pembakaran dan menegakkan hukum dengan adil.
“Keadilan untuk Ibu Samijah adalah cermin bagi keadilan kita semua. Kita tidak bisa membiarkan ketidakadilan ini jadi rutinitas,” tegasnya.
Lebih dari sekadar penyerahan bantuan, kehadiran Agus Sutisna hari itu menjadi simbol: bahwa negara melalui para wakil rakyat bisa hadir di tempat yang paling kecil, untuk orang-orang yang paling sederhana.
Dan meski warung Ibu Samijah telah menjadi abu, harapan itu tetap menyala. Tidak karena bantuan yang diberikan, tapi karena ia tahu: ia tidak dilupakan.
Editor :Eko Mulyantoro
Source : Agus Sutisna