Marak dan Parahnya Politik Uang di Pilkada 2024, Menjadi Diskusi Hangat oleh Ormas di Jepara

Kesbangpol Jepara gelar Pendidikan Politik bagi Masyarakat bersama Ormas, Jum'at (27/12/2024).
JEPARANEWS | JEPARA - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Jepara, Jum'at siang (27/12/2024) di Pandan Wangi Resto, Kelurahan Karangkebagusan mengadakan kegiatan sosialisasi pendidikan politik bagi masyarakat dengan tema merawat demokrasi paska Pilkada dalam perspektif budaya kearifan lokal.

Hadir di acara ini Budi Prisulistyono, Plt. Kepala Bakesbangpol Kabupaten Jepara, Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Kesbangpol Provinsi Jateng, Agung Kristiyanto, Kasat Intelkam Polres Jepara, AKP Heri Joko Purnomo, dan Junarso, Wakil Ketua DPRD Jepara dari Fraksi PDIP.
Nampak hadir para ketua dan perwakilan dari 40 organisasi yang terdaftar di Kesbangpol Jepara seperti dari PC NU, PD Muhammadiyah, PC Muslimat NU, PD Aisyiyah, DPD ABI, BAMAG, FKPPI, DPC LPHI, PEKAT-IB, PHDI, LDII, Pepabri, LP-KPK, Grib Jaya, Pemuda Pancasila, Squad Nusantara, PWSJ, PAKASA Jepara, Sadifa, Celcius, Kawali, GMBI, dan organisasi lainnya.
Budi Prisulistyono dalam sambutannya menyampaikan bahwa dari sekitar 160 organisasi yang terdaftar di Kesbangpol, ada 40 yang aktif diundang dalam kegiatan ini.
Budi berpesan dan berharap kepada tamu undangan untuk membangun Jepara dengan dinamika organisasi masing-masing.
"Mari berpikir cerdas untuk bisa eksis dan membangun Jepara dengan kemitraan antar organisasi dengan Pemkab dan organisasi dengan organisasi serta berkolaborasi dan bersinergi," katanya.
Sesuai tema pendidikan politik akhir tahun 2024 oleh Kesbangpol Jepara ini, Budi menambahkan agar saling menghargai keberagaman dan satukan perbedaan agar selaras.
"Walaupun background organisasi berbeda, baik bidang sosial, pendidikan, keagamaan, seni budaya maupun lingkungan hidup. Mari diselaraskan, dengan harapan di tahun 2025 guyub rukun dan adem ayem, walaupun beda gaya beda misi," tambahnya.
Agung Kristiyanto dari Kesbangpol Jateng dalam materinya menjelaskan bahwa tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Jateng mengalami penurunan.
"Etika kearifan lokal dalam hal perbedaan pilihan dan dukungan, hanya sesaat di Pilkada lalu dan hasilnya berjalan dengan aman, tidak ada gesekan, karena salah satunya peran ormas. Walaupun mendukung dan mempunyai afiliasi dengan Paslon, namun tetap menjaga kondisi baik dan ikut serta mensukseskan," cetusnya.
"Tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Jateng lebih tinggi dibandingkan DKI Jakarta, hanya di Kabupaten Brebes yang rendah, salah satu faktor karena lawannya kotak kosong," ungkapnya.
Menurut Agung, di era demokrasi, pendapatan perkapita sebuah negara akan mempengaruhi terhadap pemilih, baik yang apatis maupun partisipatif. Agung menerangkan bahwa," Pendidikan politik yang diadakan oleh Kesbangpol bisa memberikan pencerahan, apa hak-hak dan kewajiban ormas," terangnya.
Sementara, AKP Heri Joko Purnomo menyampaikan kalau Pilkada Jepara sudah selesai, dan berjalan baik, sejak tahapan pemilu yang panjang hingga pelaksanaan dan penetapannya.
Terkait dengan situasi Kamtibmas, Polres Jepara mengeluarkan ijin pelaksanaan keamanannya. Ia berpesan agar penyampaian kritik, saran dan arahan yang membangun demi kebaikan dan kemajuan Jepara.
Read more info "Marak dan Parahnya Politik Uang di Pilkada 2024, Menjadi Diskusi Hangat oleh Ormas di Jepara " on the next page :
Editor :Eko Mulyantoro
Source : Kesbangpol Jepara