Melestarikan dan Mengangkat Seni Ukir Jepara ke Panggung Dunia

Ilustrasi foto: Jepara Mulus
Melestarikan dan Mengangkat Seni Ukir Jepara ke Panggung Dunia
Pendahuluan
Seni ukir Jepara merupakan warisan budaya yang memiliki nilai seni tinggi dan telah dikenal luas baik di dalam maupun luar negeri. Keunikan serta kehalusan ukiran Jepara mencerminkan keahlian turun-temurun yang terus berkembang dari generasi ke generasi. Namun, di era modern ini, seni ukir menghadapi berbagai tantangan seperti menurunnya minat generasi muda, persaingan global, serta ancaman klaim budaya oleh pihak asing.
Untuk memastikan seni ukir Jepara tetap lestari, mendunia, dan bahkan mendapatkan pengakuan dari UNESCO, diperlukan upaya yang sistematis, komprehensif, dan berkelanjutan. Langkah-langkah ini harus melibatkan sinergi antara pemerintah, pengrajin, akademisi, dan masyarakat luas. Jika strategi ini diterapkan dengan baik, bukan hanya kelestarian seni ukir yang terjaga, tetapi juga akan semakin dikenal di dunia dan memiliki Hari Ukir Nasional sebagai penghormatan terhadap warisan budaya ini.
Permasalahan yang Dihadapi
Beberapa permasalahan utama yang menghambat pelestarian dan pengembangan seni ukir Jepara antara lain:
• Kurangnya Regenerasi
• Minat generasi muda terhadap seni ukir semakin berkurang.
• Tidak banyak program pendidikan formal dan nonformal yang mendukung pembelajaran seni ukir.
• Kurangnya Promosi di Kancah Internasional
• Seni ukir Jepara belum banyak dipamerkan di tingkat global.
• Branding dan pemasaran digital masih kurang optimal.
• Ancaman Klaim Budaya oleh Negara Lain
• Belum adanya pengakuan resmi dari UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda.
• Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) masih belum maksimal.
• Kurangnya Dukungan Regulasi dan Kebijakan
• Belum ada kebijakan khusus yang melindungi dan mengembangkan industri ukir secara berkelanjutan.
• Tidak adanya Hari Ukir Nasional sebagai bentuk penghargaan terhadap seni ukir.
Langkah-Langkah Strategis
Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut, berikut adalah beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan:
1. Pelestarian dan Regenerasi
• Pendidikan Formal dan Nonformal
• Memasukkan seni ukir dalam kurikulum sekolah, terutama di Jepara.
• Mendirikan sekolah atau akademi khusus seni ukir untuk mencetak generasi baru pengrajin.
• Mengadakan pelatihan dan workshop bagi generasi muda agar mereka memiliki keterampilan ukir yang mumpuni.
• Pelatihan untuk Pengrajin Muda
• Memberikan insentif bagi anak muda yang tertarik mempelajari seni ukir.
• Meningkatkan kesejahteraan pengrajin agar mereka tetap bertahan di industri ini.
2. Promosi dan Branding di Kancah Nasional & Internasional
• Festival & Pameran Internasional
• Menyelenggarakan event tahunan seperti Festival Ukir Jepara untuk menarik perhatian nasional dan global.
• Mengikuti pameran budaya internasional untuk memperkenalkan ukiran Jepara kepada dunia.
• Pendaftaran ke UNESCO
• Mengajukan seni ukir Jepara sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO.
• Menyusun dokumen akademik dan historis untuk memperkuat klaim bahwa ukiran Jepara layak diakui dunia.
• Digitalisasi dan E-Commerce
• Mempromosikan seni ukir melalui platform digital dan media sosial.
• Menjual produk ukiran secara global melalui e-commerce seperti Amazon, Etsy, atau marketplace khusus kerajinan tangan.
3. Proteksi dan Regulasi
• Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
• Mendaftarkan seni ukir Jepara sebagai kekayaan budaya Indonesia agar tidak diklaim oleh pihak lain.
• Mengembangkan Indikasi Geografis (IG) untuk memastikan hanya produk asli Jepara yang diakui.
• Dukungan Pemerintah & Peraturan Daerah
• Mendorong regulasi daerah yang mendukung keberlanjutan seni ukir.
• Memberikan insentif bagi industri ukir, termasuk kemudahan akses bahan baku dan subsidi alat kerja.
4. Menjadikan Hari Ukir Nasional
• Mengusulkan penetapan Hari Ukir Nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres).
• Memilih tanggal yang memiliki nilai historis bagi seni ukir Jepara sebagai dasar peringatan.
• Melibatkan asosiasi pengrajin, akademisi, dan budayawan dalam penyusunan kajian akademik untuk mendukung pengajuan Hari Ukir Nasional.
Penutup
Seni ukir Jepara adalah bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Indonesia. Agar tetap lestari dan semakin dikenal dunia, diperlukan sinergi antara pemerintah, akademisi, pengrajin, dan masyarakat dalam upaya pelestarian, promosi, proteksi, serta pengakuan resmi.
Melalui strategi yang komprehensif, seni ukir Jepara tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang dan mendunia. Dengan pengakuan UNESCO dan adanya Hari Ukir Nasional, seni ukir Jepara akan semakin dihargai dan diwariskan kepada generasi mendatang sebagai salah satu kebanggaan bangsa.
Sudah saatnya kita bersama-sama memastikan bahwa warisan luar biasa ini tetap hidup dan terus menginspirasi dunia!_
Penulis Djoko TP Ketua Inaker
Editor :Eko Mulyantoro