Program Peningkatan PAD Desa Sinanggul Melalui Pembangunan Kios di Lapangan Desa

JEPARANEWS | JEPARA - A. Sholeh Kades / Petinggi Desa Sinanggul, memimpin diskusi di Balai Desa dalam sosialisasi pembangunan kios di lapangan desa.

Tampak hadir, M. Latifun anggota DPRD Kabupaten Jepara sebagai warga desa Sinanggul, Ketua BPD, Ketua Rt / Rw, Carik atau Sekdes, Ketua TPK (Tim Pelaksana Kegiatan), Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Nuryanto Cepele (pengusaha mebel), Haris dari Ormas Lindu Aji Kecamatan Mlonggo, dan perwakilan warga masyarakat Desa Sinanggul. 

Diskusi tentang pembangunan kios di lapangan Desa Sinanggul, Kecamatan Mlonggo, dilangsungkan di balai desa Sinanggul, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara. Jumat 15/7/2022 Jam 08.00 - 23.00 WIB. 

Dalam diskusi yang dilaksanakan di Baldes Sinanggul, M. Latifun bertindak sebagai moderator acara dan memberikan kesempatan tanya jawab dalam diskusi yang berlangsung menarik. 

Rofiq salah satu warga Rt.17 Desa Sinanggul, menyampaikan bahwa dia datang atas undangan dari Pemdes Sinanggul. 

"Saya menyampaikan informasi tentang pembangunan kios di lapangan desa Sinanggul, berdasarkan informasi dari warga desa. Beberapa warga mempertanyakan tentang proses pembangunannya," ujar Rofiq. 

Sementara A. Sholeh Petinggi Desa Sinanggul memberikan keterangan dan jawaban bahwa, proses pembangunan, berawal dari ide untuk meningkatkan PAD dilanjutkan dengan Musdes dan atas dasar Perdes. Dan, semua hasil musyawarah sudah sejak awal disosialisasikan kepada warga masyarakat desa lewat 45 ketua Rt yang ada di Desa Sinanggul. 

"Pembangunan kios di lapangan Desa Sinanggul, berasal dari APBDes dan disesuaikan dengan anggaran yang sudah ditetapkan oleh Pemdes melalui beberapa tahapan," ujarnya. 

"Karena, sewaktu saya ikut acara kades di Bandung dengan Kementerian Desa, diberikan arahan menggali potensi desa. Hal ini sebagai antisipasi mengingat kebijakan tentang anggaran DD tidak ada jaminan akan berlangsung terusterus," ungkap A. Sholeh. 

"Salah satu ide peningkatan PAD adalah melalui pembangunan kios. Sedangkan, mengenai pembangunan kios di lapangan desa, sudah direncanakan dan ditetapkan di RAPBDes sebelumnya," terangnya. 

A. Sholeh menambahkan pembangunan kios di lapangan desa untuk menghilangkan kekumuhan, sebagai ikon desa dan pendapatan PAD ada pemasukan dari kios. 

Sementara M. Latifun memaparkan, diskusi ini untuk mendengarkan masukan dan pendapat dari warga desa Sinanggul, termasuk usulan dan kritik. Dan memberikan ruang jawab dari Pemdes, BPD serta TPK, agar informasi tentang pembangunan kios bisa terang benderang. 

"Tentunya akan banyak manfaat nantinya, kalau kios sudah disewa dan ditempati oleh pedagang, karena akan menampung pelaku UMKM desa Sinanggul, selain masih bisa dipakai untuk kegiatan olah raga seperti senam bersama," ucap M. Latifun. 

Edi Pramono salah satu warga desa dari Rt. 06, berpendapat mendukung sepenuhnya pembangunan kios karena sudah melalui proses sosialisasi sejak awal. 

"Saya sepenuhnya mendukung pembangunan kios di lapangan Desa Sinanggul, para pedagang bisa dirapikan, tertata rapi menjadi contoh desa-desa lain di Kabupaten Jepara serta fungsi menciptakan lapangan kerja," ujar Edi Pramono. 

Sedangkan Ketua TPK pembangunan kios di lapangan Desa Sinanggul, menyampaikan bahwa, pembangunan kios lapangan dengan dari sumber anggaraj yang sah dan disepakati bersama dalam beberapa kali musyawarah. 

Salah satu warga dari Rt. 24, meminta agar dalam pembagian kios, Rt. 24 di prioritaskan. 

Namun A. Sholeh dan Ketua BPD menjawab bahwa pembagian kios harus melalui Perdes sebelumnya. 

"4-5 kios akan diprioritaskan kepada pedagang yang berasal dari Rt. 24, sisanya akan dibagikan kepada warga Rt lain, setelah adanya Perdes," ujar Ketua BPD yang diiyakan oleh A. Sholeh. 

Sementara menjawab pertanyaan dari warga desa bernama Jerry, adanya isu kalau kios-kios akan dikuasai oleh perangkat desa. 

Ketua BPD menjawab kalau isu itu tidak benar. 

"Perangkat desa bukan sebagai penyewa kios, namun tentunya harus ada pengelola dan pemdes bisa menjadi pengelola kios untuk memperoleh PAD," pungkas Ketua BPD. 

Pembagian akan dilaksanakan setelah proses pembangunan semua kios selesai dan melalui proses asas keadilan dalam pembagian dan adanya Perdes tentang proses pembagian buat pedagang atau penyewa.