Benteng Portugis
Di Tengah Gempuran dan Persaingan Tarif serta Pelayanan dengan Objek Wisata di Sekitarnya

Agustiyanto, AMK Manajer Benteng Portugis, Kamis (17/4/2025).
JEPARANEWS | JEPARA - Agustiyanto, AMK, Manajer Benteng Portugis yang terletak di Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo atau 45 km di sebelah timur laut Kota Jepara dan saat ini manajemen pengelola Benteng Portugis berjumlah 12 (dua belas) pegawai dengan status Tenaga Harian Lepas (THL).

Agustiyanto, AMK menginformasikan tentang fasilitas dan sarpras di objek wisata yang menjadi tanggung jawabnya adanya hotel paviliun yang terdiri dari kamar, kamar mandi, garasi mobil, AC, TV serta kolam renang anak dan dewasa.
Agustiyanto, AMK yang biasa disapa Mas Agus menjelaskan bahwa ikon atau objek unggulan di lokasi wisata adalah keberadaan Bukit Benteng Portugis yang merupakan peninggalan sejarah sekaligus cagar budaya dengan pemandangan alam yang sangat luar biasa.
Terkait pengembangan dan peningkatan pelayanan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara di Benteng Portugis, terkendalanya adalah beberapa fasilitas yang belum memadai untuk perawatan fisik, perbaikan jalan lingkar Benteng Portugis, kekurangan juga dikarenakan wahana permainan yang belum memadai.
Peningkatan Pelayanan
Menurut Mas Agus kepada awak media Kamis (17/4/2025) menginformasikan bahwa saat ini yang menjadi acuan peningkatan pelayanan di Benteng Portugis yaitu kita utamakan dengan menyediakan pemandu wisata atau tour guide karena ada sejarah sebuah lokasi cagar budaya yang harus disampaikan secara detail kepada wisatawan atau pengunjung.
Selain kita mempertontonkan keindahan panoramanya, tentunya juga secara historis bisa menceritakan tentang sejarah singkat peradaban masa lalu adanya Benteng Portugis. Hal ini bertujuan untuk menarik perhatian dan antusiasme pengunjung.
Selain Benteng Portugis yang kita tonjolkan, ada potensi lain sebagai daya tarik wisatawan yaitu lokasi wisata religi 3 (tiga) makam leluhur yaitu Makam Waliyullah Mbah Leseh dan dua di pulau Mandalika yaitu Sayyid Usman Haji dan Pathak Warak.
Harapan Mas Agus kepada Pemkab Jepara dan Bupati Jepara Witiarso Utomo, untuk menarik antusiasme wisatawan sekaligus peningkatan PAD Jepara dari sektor pariwisata khususnya objek wisata Benteng Portugis, Mas Agus berharap Pemkab melalui Dinas Pariwisata dan DPUPR Jepara memperbaiki infrastruktur jalan raya sebagai akses pengunjung terbesar dari arah Kabupaten Pati, kebutuhan renovasi bangunan fisik yang sudah lapuk dimakan usia dan kurang perawatan serta penambahan wahananya sebagai salah satu magnet atau daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Benteng Portugis salah satu dari objek wisata populer di Jepara selain Pantai Kartini dan Pantai pasir putih Bandengan.
Daya Saing dan Peningkatan PAD Jepara dari Sektor Pariwisata
Keberadaan tempat wisata sekitar Benteng Portugis tentunya juga menjadi daya saing tersendiri untuk menarik perhatian wisatawan.
Persaingan usaha dengan objek wisata lainnya laksana kondisi head to head atau istilah dalam sepakbola Derby Manchester antara Manchester United vs Manchester City.
Pengelola Benteng Portugis dihadapkan dengan persaingan usaha dengan objek wisata lainnya dimulai dari pemberlakuan harga tiket masuk bagi pengunjung.
Harga tiket masuk harus bisa bersaing dengan objek wisata lainnya yang menawarkan pelayanan wisata alam sejenis. Semestinya persoalan tarif dan retribusi bisa ditinjau kembali oleh Pemkab Jepara sehingga tidak memberatkan pengunjung dan tidak terkesan mahal apalagi di saat memasuki libur yang bertepatan dengan hari besar Nataru dan Syawalan.
Mengingat momen libur panjang dan hari-hari besar juga menjadi momentum dan kesempatan bagi pengelola objek wisata untuk panen raya lonjakan pengunjung.
Untuk meningkatkan PAD sektor pariwisata terutama adalah perawatan dan pembangunan fisik serta wahana yang bisa menarik pengunjung disertai pelayanan yang humanis dengan memberikan rasa aman dan nyaman bila berwisata dan menghabiskan masa liburan di Benteng Portugis.
Wisata pantai di Jepara yang mengandalkan pemandangan dan keindahan laut sudah menjamur di sepanjang pantai, mulai selatan sampai utara. Termasuk di sempadan pantai sekalipun sudah dipenuhi hotel, villa, cottage, homestay dan bungalow milik perorangan maupun swasta dengan segala fasilitas yang ditawarkan. Bahkan sebagian pemerintah desa di Jepara melalui BUMDesa dan Pokdarwis mengelola potensi pariwisata di desanya untuk peningkatan PADesa.
Hal ini secara langsung juga mempengaruhi kinerja dan penurunan sumber pendapatan pengelolaan objek wisata milik Pemkab Jepara.
Editor :Eko Mulyantoro
Source : Agustiyanto