OPINI
Dipantara Jepara, Pencarian Witiarso Utomo se Akar dan Pondasi Jepara Baru

Dipantara Jepara Emas oleh Muhammad Mustavit Ketua DPK Partai Prima Kabupaten Jepara, Selasa, (01/10/2024).
Oleh: Muhammad Mustavit
Sebuah Road Map H. Witiarso Utomo, SE., menuju Dipantara Jepara Emas
Kabupaten yang kuat dimulai dari kenyataan bahwa seluruh masyarakat kabupaten meyakini dan memegang teguh peradabannya. Peradaban inilah yang menjadi isi dari karakter State and Nation Character Building’s. Peradaban menjadi kapal, kompas, jangkar, mercusuar, rambu-rambu, sekaligus peta perjalanan pelayaran kabupaten yang hendak menuju pulau baru harapan.
Ketika dalam proses perjalanan terjadi ombak, badai dan taufan tantangan, serta jika terjadi selisih antara nahkoda beserta seluruh awak kapalnya, maka jiwa peradaban itulah yang menjadi pegangan penting untuk mencari solusi menghadapi segala jenis tantangan dan pertikaian pandangan antara para pemimpin pelayaran.
Peradaban inilah yang akan di-breakdown menjadi grand narasi, yang kemudian diejawantahkan menjadi strategi pembangunan Dipantara Jepara. Rumusan strategi besar pembangunan inilah yang akan diimplementasikan dalam semua bidang dan sektor yang akan menjiwai semua kebijakan yang ditempuh Pemerintah Daerah Jepara ke depan. Oleh karena itu, nantinya akan menjadi peta besar yang utuh. Sekalipun gonta-ganti pemerintah daerah Bupati dan Wakil Bupati tetapi peta besar ini yang akan menjadi acuan bersama. Strategi pembangunan ini agar memiliki kaki yang kuat diturunkan menjadi taktik pencapaian, baik dalam pola rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan terapannya dalam jangka pendek.
Bagaimana masyarakat seperti Jepara yang membangun nation state bukan berangkat dari realitas sebagai suatu daerah ras tunggal yang utuh, melainkan hanya berasal dari mitos ciptaan baru sebagai satu daerah yang didirikan dengan mantra imagine community? Sebaliknya, sesungguhnya pada kenyataannya terdiri di atas ranah masyarakat multi ras, multi etnik, multi suku dan anak suku dan bercabang-cabang puak-puak? Dan dengan demikian tidak memiliki satu peradaban besar yang utuh dan koheren?
Berangkat dari kenyataan ini, wajib disadari bahwa nation state yang hendak diciptakan adalah “Projek Bersama Menjadi Dipantara Jepara”. Rasa kepemilikan sense of belonging terhadap Dipantara Jepara perlu diperkuat: bahwa nation dan state ini adalah milik seluruh tumpah darah Dipantara Jepara yang tidak boleh dimonopoli oleh satu kelompok atau satu kepentingan, dan lalu mengeksklusi kelompok-kelompok yang lainnya. Menjadi Jepara adalah proses milik bersama untuk menyusun dan membangun secara terus-menerus, yang prosesnya sudah, sedang dan masih tengah terus dijalankan, sebuah proses unfinished, an endless journey’s. Tak seorang pun, dan tak satu kelompok pun yang boleh diabaikan, apa lagi ditinggalkan dan dipersekusi.
Apakah nasionalisme dan kabupaten yang bernama Jepara dibangun berdasarkan kedaerahan tunggal, sebuah ras yang bernama Jepara? Jawabannya adalah tidak.
Jepara sebagai istilah, sebagai konsep adalah ciptaan baru dari kesalahpahaman etnologi dan para etnografi Eropa yang menganggap pulau dan kepulaun Dipantara Jepara yang termasuk Indonesia ini sebagai India, negeri yang mereka cari dalam ekspedisi yang membawa misi penaklukan dan penguasaan seluruh dunia oleh Eropa. Nama Jepara sendiri adalah konsep yang kita adopsi begitu saja dari para etnolog Eropa. Karena itu rethinking Jepara atau Dipantara Jepara adalah hal penting untuk mewujudnyatakan identitas diri kita sebagai masyarakat.
Para founding father menerima dan menghidupi konsep dari kesalahpahaman tersebut menjadi imagine community demi menggalang solidaritas untuk menghelat gerbong pergerakan nasionalisme melawan kolonialisme Anglo-Saxon. Setelah 79 tahun kita sebagai bangsa merdeka, kita bisa memasang jarak dan merenungkan kembali tentangnya untuk menemukan dasar-dasar baru kedaerahan kita kemarin, hari ini, dan besok di masa mendatang.
Untuk itu penggalian kembali arkeologi dan sejarah konsep Jepara sebagai daerah atau nation state, membedah kembali Kongres Pemuda I dan II, asal muasal lahirnya Imagine Community – (Bertanah Air Satu, Berbangsa Satu, dan Berbahasa Satu: Indonesia) menjadi kebutuhan yang mendesak kalau tidak mau dikatakan mendasar dan penting. Ini adalah imperative penting yang harus segera dijalankan karena sampai sekarang ke-Jepara-an ini akan masih selalu menjadi persoalan yang mengganggu gerak langkah kita menjadi Dipantara Jepara. Kita lihat: energi daerah ini lebih banyak mempersoalkan masalah ini, mempertengkarkannya bahkan sampai berdarah-darah.
Bereskan kesepakatan bersama menjadi Dipantara Jepara: Satu Bahasa, Satu Bangsa dan Satu Tanah Air. Dipantara Jepara adalah kita semua seluruh tumpah darah Dipantara Jepara. Mari galang persatuan untuk Dipantara Jepara yang lebih Makmur, Unggul, lestari dan Religius, dengan menangkan pasangan Nomer Urut 2 H. Witiarso Utomo, SE. dan M. Ibnu Hajar, SM sebagai Bupati dan Wakil bupati Jepara pada 27 November 2024 mendatang.
MAWAR MENANG, JEPARA MULUS.
Jepara, 01 Oktober 2024.
Penulis adalah:
Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten Partai Prima Jepara
Divisi kampanye dan penggalangan Massa tim Mawar
Editor :Eko Mulyantoro