LPPM Undip Semarang Gelar Pengobatan dan Khitan Gratis Bagi Warga Desa Gojoyo

408 warga Desa Gojoyo saat ikut pengobatan dan khitan gratis bersama tim LPPM Undip. Sabtu 11/6/2022. (Foto Dok. sigapnews.co.id).
Demak, Jateng, sabdopalon.net - Wedung adalah suatu kecamatan di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah.

lainnya.
Bertempat di Desa Gojoyo, Kecamatan Wedung ini, menjadi lokasi pilihan tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dari Universitas Diponegoro (Undip Semarang) untuk melakukan kegiatan pengobatan dan khitan gratis pada Sabtu, 11 Juni 2022.
Acara tersebut diikuti oleh sebanyak 408 warga Dusun Gojoyo, Desa Gojoyo, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak dan melibatkan 30 anggota tim dokter, perawat, serta apoteker.
Antusias warga sangat tinggi, terlihat sejak pukul 09.00 WIB pagi, banyak warga sudah berkumpul di SDN 3 Wedung, untuk mendapat kesempatan pengobatan gratis.
Selain pengobatan gratis, pada acara tersebut terdapat juga khitanan gratis. Sehingga tidak hanya warga dewasa saja, tetapi ada 8 murid sekolah dasar (SD) juga datang untuk mengikuti khitanan gratis tersebut, yang dilakukan oleh tim dokter Undip dan dikoordinatori oleh dr. Mughni dan dr. Winarni.
Kegiatan pengobatan gratis ini dibuka oleh kepala Desa Wedung, Bapak Jamaludin Malik dengan doa secara islami untuk ikhtiar kesehatan ini. Serta oleh seorang tokoh ulama setempat yaitu KH. Zaenudin, juga mendoakan agar warga mendapatkan kesehatan dengan ikhtiar dan pengobatan oleh tim dokter dari Universitas Diponegoro Semarang.

Pembacaan doa oleh Jamaludin Malik Kepala Desa Gojoyo, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak.
Salah seorang warga bernama Kaolan (55 tahun), datang dan mengeluhkan matanya yang sakit sejak lama dan belum mendapat pengobatan.
dr. Mughini sebagai salah satu dokter yang berperan dalam kegiatan ini mengatakan “Warga disini kesulitan akses berobat sehingga kami hadir ke tengah-tengah warga. Apalagi pekan lalu sebagian warga terkena dampak rob sehingga mereka mengeluh kesakita”.
Sama halnya dengan dr. Mughini, dr. Adi Nugroho, M.Si yang merupakan salah satu anggota tim pengabdian ini menuturkan, bahwa alasan pemilihan lokasi desa Gojoyo juga karena terbatasnya akses transportasi menuju fasilitas kesehatan terdekat.
Oleh karena itu, seluruh anggota tim yang turut serta dalam kegiatan ini sedikit berjuang untuk sampai ke lokasi pengobatan dengan menyewa perahu warga dan menempuh sekitar 20 menit untuk bisa sampai di lokasi pengobatan.
“Kegiatan pengobatan gratis bagi warga memang ditujukan pada lokasi yang relatif sulit mendapat akses kesehatan dan sedang terdampak bencana. Sama seperti kegiatan pengobatan gratis sebelumnya yang dilakukan di Lumajang ketika terdampak erupsi gunung Semeru. Saat itu, tim mengobati sekitar 110 warga Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang,” ungkap dr. Mughni
Dalam pengobatan gratis kali ini, dr. Winarni menuturkan bahwa, kegiatan kurang lebih memakan waktu dari pagi sampai sore hari, untuk mengobati sekitar 400 warga, dengan keluhan yang beragam, seperti tensi tinggi, asam urat, kolesterol, sakit mata, gula darah tinggi, persendian, sakit tulang, gatal-gatal, sakit gigi, dan keluhan lain.
"Serta 8 murid khitan mulai dari pemeriksaan. Sore hari kegiatan juga memang harus dihentikan karena menurut informasi dari warga, jika rob juga sering kali menggenang,” terangnya.
Warga desa Gojoyo yang datang untuk berobat sangat beragam mulai dari berjalan kaki, hingga harus diantar dengan sepeda motor karena kondisi kesehatannya.
Adapun hambatan yang terjadi dalam kegiatan ini, yaitu seluruh warga yang ingin diperiksa lebih dahulu, padahal tim dokter harus bertindak selektif pada kondisi warga yang benar-benar harus diprioritaskan.
Warga senang dengan pengobatan dari dokter Undip ini karena tim dokternya sangat banyak dan menyediakan beragam persediaan obat dalam jumlah yang cukup banyak. Selain pengobatan, tim Undip juga membagikan souvenir, sarung, dan sejumlah souvenir lainnya bagi warga yang datang dalam pengobatan gratis ini.
Tim Jepara / Red.
Editor :Eko Mulyantoro