Jamasan Pusaka Tombak Cangak dan Gamelan Kyai Lelono Wening
Yayasan Praja Hadipuran Manunggal: Menghormati Leluhur dan Melestarikan Budaya

Jamasan Pusaka Tombak Cangak dan Gamelan Kyai Lelono Wening: Menghormati Leluhur dan Melestarikan Budaya, Kamis (1/5/2025).
JEPARANEWS | JEPARA - Dalam rangka Tabuh Gong Opening Ngudi Karaharjan 4, masyarakat Desa Pecangaan Kulon, Kecamatan Pecangaan, Jepara, Kamis malam (1/5/2025) di Joglo Karaharjan menggelar prosesi jamasan pusaka desa, yaitu Tombak Cangak dan Gamelan Kyai Lelono Wening. Prosesi ini dipimpin langsung oleh Raden Tumenggung Agus S. Puspodipuro dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan tokoh adat.
Nampak hadir Nur Hidayat, Ketua Komisi C DPRD Jepara, Lusiana Afrianti, M. Abdurrahman, Petinggi Desa Pecangaan Kulon, KP Bambang Setiawan Adiningrat dari Joglo Hadipuran, dan KRT Anam Setyodipuro, Ketua Yayasan Praja Hadipuran Manunggal serta tamu undangan lainnya.
Tombak Cangak, yang merupakan pemberian dari Kasepuhan Kacirebonan, memiliki makna yang sangat dalam sebagai simbol kekuatan dan keberanian. Pusaka ini diyakini dapat membawa keberkahan dan perlindungan bagi masyarakat Desa Pecangaan Kulon. Sementara itu, Gamelan Kyai Lelono Wening, yang diperkirakan berusia sekitar 128 tahun, diyakini membawa keseimbangan dan harmoni bagi masyarakat.
Prosesi jamasan atau ritual pembersihan benda-benda pusaka peninggalan leluhur pusaka desa ini dilakukan dengan penuh kesakralan dan kekhidmatan, sebagai upaya untuk melestarikan budaya dan adat istiadat Desa Pecangaan Kulon. Kegiatan ini juga sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur yang telah mewariskan pusaka-pusaka tersebut. Dengan demikian, masyarakat Desa Pecangaan Kulon berharap dapat terus menjaga dan melestarikan warisan budaya yang berharga ini untuk generasi mendatang.
Kegiatan jamasan pusaka ini dilakukan dengan tetap menjaga keselarasan dengan ajaran agama dan tidak melanggar syariat. Prosesi ini menjadi contoh bagi masyarakat lainnya dalam melestarikan budaya dan adat istiadat dengan tetap menjaga nilai-nilai spiritual dan religius.
Yayasan Praja Hadipuran Manunggal selaku mitra kerjasama kegiatan dan pendamping kegiatan berharap," Semoga dengan prosesi jamasan pusaka Tombak Cangak dan Gamelan Kyai Lelono Wening, masyarakat Desa Pecangaan Kulon menunjukkan komitmennya untuk melestarikan budaya dan adat istiadat, serta menghormati leluhur yang telah mewariskan warisan budaya yang berharga ini," pungkas Khoirul Anam.
Acara juga dibarengi dengan Launching batik dan joglo karaharjan dan pelantikan Lembaga Adat Desa atau LAD.
Editor :Eko Mulyantoro
Source : Yayasan Praja Hadipuran Manunggal