IDI Jepara Siap Bantu Pemkab Jepara Turunkan Angka Stunting

dr. Edwin Tohaga, Sp.A. Ketua IDI Jepara Saat Acara Penutupan IDI Gerak Satu Hati di Puskesmas Bangsri 1, Sabtu (17/6/2023).
JEPARANEWS - dr. Edwin Tohaga, Sp.A. Ketua IDI Jepara Sabtu (17/6/2023) melalui pesan WhatsApp memberikan keterangan tertulis pasca acara IDI Jepara Gerak Satu Hati (SHT) "Gerakan Entaskan Stunting Untuk Hidup Sehat". Dalam laporan penutupan secara umum kita berhasil mengangkat anak yang awal perlakuan penilaian status gizinya gizi buruk.
"Semuanya berhasil lepas dari status gizi buruk setelah 6 (bulan) kita intervensi," ujarnya.
"Intervensi yang kita lalukan terhadap 17 (tujuhbelas) anak ini memakai Prosedur Tetap (Protap) yang selama ini sudah dilakukan. Tapi ditekankan pada pengawasan dan pendidikan kepada orang tua agar orang tualah yang menjadi “agent of change” (agen perubahan), bagi anaknya sendiri. Selama 6 bulan kita tekankan itu dan Alhamdulillah ada perubahan sikap dari orang tua, dari yang tadinya tidak tahu menjadi tahu," imbuhnya.
dr. Edwin Tohaga, Sp.A. menjelaskan tentang kendala yang dihadapi dalam mengelola anak-anak ini adalah dari waktu yang dimiliki orang tua, juga tingkat pemahaman.
"Karena sebagian adalah orang tua yang bekerja," kata dr. Edwin Tohaga, Sp.A.
"Sehingga anak mkn diasuh oleh orang lain," ucapnya.
Untuk tindak lanjut program IDI Jepara Gerak Satu Hati (SHT) "Gerakan Entaskan Stunting Untuk Hidup Sehat" kegiatan kita ini akan kami laporkan kepada Pj Bupati Jepara.
"Untuk kemudian merekomendasikan tindak lanjutnya. Karena pada prinsipnya infrastruktur yang sudah dimiliki pemerintah tetap merupakan instrumen terbaik untuk menuntaskan stunting," lanjutnya.
"Kami dari IDI atau Ikatan Dokter Indonesia siap utk membantu Pemkab Jepara dengan kegiatan-kegiatan yang salah satunya akan kami usulkan yaitu: memperkuat SDM kader dan tenaga kesehatan di Posyandu dan Puskesmas untuk permasalahan skrining," cetusnya.
"Karena anak stunting paling baik dikelola saat mereka belum stunting. Dengan cara evaluasi berat badan dan tinggi badan setiap bulannya. Dan bila ada Tanda Bahaya (Red Flag) yang menandakan terjadinya hambatan perkembangan pada anak-anak, harus segera dikelola dengan baik untuk mencegah hambatan pada pertumbuhan dan perkembangan anak," pungkasnya.
Editor :Eko Mulyantoro
Source : dr. Edwin Tohaga, Sp.A.