Mengenang Sosok Putra Jepara, dr. Gunawan Mangunkusumo Dalam Dialog Budaya

JEPARANEWS | JEPARA - Yayasan Kartini Indonesia, YPBSJ Yayasan Pelestari Budaya Seni Jepara, Forum Literasi Jepara, Forum Pemuda Pelestari Budaya dan Sejarah (FPPBS) Jepara dan Yayasan Dharma Bhakti Lestari (YDBL) / Sahabat Lestari Jepara.

Kamis 19 Mei 2022 malam bertempat di rumah peradaban Yayasan Dharma Bhakti Lestari (YDBL) / Sahabat Lestari Jl. KH. Yasin, No.14 Saripan Jepara.

Menyambut dan memperingati Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2022, setiap 20 Mei, tidak akan lepas dari sosok dr. Gunawan Mangunkusumo yang merupakan putra Jepara dan salah satu tokoh penting dalam organisasi Budi Utomo.

Di organisasi Budi Utomo yang berdiri pada 20 Mei 1908 itu, dr Gunawan Mangunkusumo merupakan seorang penggerak sekaligus motivator. Selain itu, ia juga merupakan seorang sekretaris dan dalang Budi Utomo.

Sebab, dalam organisasi yang diketuai oleh dr Sutomo itu, ia memiliki pemikiran-pemikiran kritis yang memiliki pengaruh terhadap perjuangan Budi Utomo.

Untuk mengenang jasa dan mengingat perjuangannya, dilaksanakan kegiatan Wungon dan Dialog Budaya 114 Tahun Kebangkitan Nasional Mengenang dr. Gunawan Mangunkusumo untuk Jepara Bangkit.

Tampak hadir Dr. Alamsyah, M.Hum. Dosen S2 Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro Undip Semarang, M. Iskak Wijaya Budayawan Jepara, Ketua Tanfidziyah, Aunur Rofiq, S.Pd.I, M.Pd MWCNU Kecamatan Jepara, H. Pratikno Wakil Ketua DPD Partai NasDem Jepara, Nur Hidayat Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Jepara, Drs. Hadi Priyanto mantan Kabag Humas Setda Jepara, Ir. Mujiono, Mbah Kholil "Crazy Rich" Jepara asal Desa Kecapi, Sukambali Petinggi Desa Kecapi, Sapto Heru Ananta dari Pengurus Persatuan Penyehat Herbal Tradisional Indonesia (PPHTI) Jepara asal Desa Kuwasen, Suwandi yang mantan Kepala SLB Jepara, pejabat dari Disparbud Kabupaten Jepara, Tim Sahabat Lestari, M. Nurul Hidayat serta tamu undangan lainnya dan moderator Wienarto.

"Api semangat tentang sejarah nasionalisme yang dimulai dari Jepara, ini bisa diteruskan dan menjadi inspirasi oleh para pemuda saat ini," ujar Nur Hidayat saat memberikan pendapatnya.

Sementara, Hadi Priyanto diakhir acara dialog berpesan, pentingnya acara seperti ini senantiasa dilaksanakan, untuk melanjutkan dan menjaga ajaran, gagasan dan pemikiran para tokoh seperti RA. Kartini, Ratu Kalinyamat, dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Gunawan Mangunkusumo dan RMP Sosrokartono.

Usulan kepada pemerintah untuk kurikulum pendidikan muatan lokal tentang sejarah jepara, termasuk ukir, serta merevitalisasi tentang kekayaan bangunan sejarah dan monumental yang ada di Kabupaten Jepara.

Di era demokrasi marilah kita, baik para pejabat dan penggiat seni budaya, mencari sosok pemimpin yang mewarisi filosofi kepimpinan RMP. Sosrokartono yaitu Ilmu Catur Murti yang merupakan bersatunya empat gejala jiwa utama, yakni pikiran, perasaan, perkataan dan perbuatan.

"Spirit kebangsaan dari ke 5 tokoh perjuangan dan pergerakan tersebut kita teruskan dan kita jaga, untuk meletakkan dan sebagai basis yang benar tentang sejarah dan budaya kepada generasi muda," ucapnya.

Karena kepedulian generasi muda Jepara tentang tokoh nasional seperti RA Kartini semakin terlupakan, justru Kabupaten Rembang yang saat ini masih menghormati dan menghargai keluarga dan keturunan dari RA Kartini.

"Apresiasi harus dijaga dan dirawat. Komunikasi harus dijaga, melalui kebanggaan,  penghormatan dan penghargaan. Seperti halnya Kabupaten Rembang sendiri setiap tanggal 21 April melakukan jamuan penghormatan kepada keluarga besar RA Kartini," ungkap Hadi Priyanto.

"Jepara adalah kota taman bunga para Pahlawan, jadi mari kita senantiasa menjaga api inspirasi dan semangat kepahlawanan agar tidak padam," pungkasnya.

Acara sepenuhnya didukung oleh Dr. Lestari Moerdijat, S.S., M.M. (Wakil Ketua MPR RI) yang akrab dipanggil Mbak Rerie pembina Sahabat Lestari.