Taj Tasin: Perlunya Peran Aktif Para Pemimpin Daerah Dalam Percepatan Vaksinasi
Mencegah Penyebaran Varian Baru Omicron Dengan Percepatan Vaksinasi

Wagub Taj Yasin saat di Kabupaten Tegal dan Pemalang. (Foto Dok. sigapnews.co.id).
"Hulunya harus diperketat, kalau hulunya tertangani dengan baik nanti tidak sampai menimbulkan gelombang 3. Tetapi kalau hulunya abai dan lalai, pasti nanti penyebarannya cepat, orang- orang kena, kaum rentan penanganannya semakin berat, biaya tinggi APBN terkontraksi lagi, sehingga pemerintah kabupaten dan provinsi harus lebih waspada," katanya.
Upaya tersebut telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, pendekatan kepada masyarakat telah dilakukan secara langsung. Dia mengaku telah menggandeng para tokoh masyarakat dan tenaga medis atau dokter untuk memberikan edukasi pentingnya vaksin Covid-19 bagi masyarakat.
"Saya kemarin sudah datang langsung ke Kabupaten Tegal dan Pemalang untuk mengecek langsung pelaksanaan vaksinasi. Saya juga silaturahmi ke beberapa ulama dan pengasuh ponpes di sana," kata Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen saat dialog.
Wagub menjelaskan, untuk mempercepat vaksinasi di beberapa daerah yang capaian vaksinasinya di bawah 70 persen, yakni Kabupaten Tegal, Pemalang, Brebes, dan Jepara, sejumlah tokoh agama memberikan masukan supaya melakukan vaksinasi secara door to door atau mendatangi langsung dengan mengajak para dokter yang sudah dikenal dan dipercaya oleh masyarakat setempat.
"Di setiap daerah ada dokter yang sudah kenal dekat dan dipercaya oleh warga, kemudian dokter tersebut diminta datang memberikan edukasi dan menyuntikan vaksin kepada warga. Ini sama halnya saat kita sakit kemudian datang ke dokter yang sudah kita kenal, maka saat bertemu dokter rasa sakitnya akan berkurang karena tersugesti sembuh," terangnya.
Lebih lanjut Taj Yasin menjelaskan, informasi adanya kelompok masyarakat yang belum divaksin bukan karena faktor tokoh masyarakat ataupun pihak lain, melainkan karena warga yang bersangkutan takut dengan jarum suntik dan terpengaruh informasi-informasi bohong atau hoaks tentang dampak negatif vaksin Covid-19.
"Tokoh-tokoh masyarakat yang dimaksud ternyata sudah melakukan vaksin. Warga yang enggan divaksin saat ditanya alasan sebenarnya karena mereka takut disuntik," katanya.
Read more info "Mencegah Penyebaran Varian Baru Omicron Dengan Percepatan Vaksinasi" on the next page :
Editor :Eko Mulyantoro