Mariyoto, Tokoh Seni dan Budaya Jawa Dari Jepara
Mengenal Lebih Dekat Tokoh Pranatacara dan Pamedhar Sabda Dari Desa Sekuro

Mariyoto, S.Pd.I, S.Pd., Pranatacara dan Pamedhar Sabda dari 'Tlatah Jepara'. (Foto Dok. sigapnews.co.id).
JEPARANEWS | JEPARA – DPW Permadani (Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia) Jawa Tengah, pada hari Minggu, 19/12/2021 bertempat di Hotel Plaza Jl. Setia Budi No.103, Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, akan mengadakan Muswil III DPW Permadani Jawa Tengah.
Undangan oleh pengurus Permadani Jawa Tengah, Muh. Asrofi Aziz S.Ag., dan DPP Permadani, Ir. Anwar Efendi, MT ditujukan kepada Mariyoto, S.Pd.I, S.Pd., selaku Pranatacara tuwin Pamedhar Sabda tlatah Jepara.
Mariyoto, S.Pd.I, S.Pd., adalah Kepala MI Tarbiyatul Athfal Mambak, Pakis Aji, sekaligus adalah Master of Ceremonies atau pembaca acara (pranatacara) dan dalam hal ini, dia berpengalaman juga menyampaikan medhar sabda atau ular-ular, yaitu sesorah yang isinya menyampaikan pitutur luhur (nasihat) atau menyampaikan ilmu bermanfaat dan atur pambagyaharjo.
Sebagai pelaku seni dan budaya Mariyoto, S.Pd.I, S.Pd., akan memenuhi undangan DPW Permadani Jateng dan menghadiri acara tersebut bersama KH. KRMH Soelaiman Effendi Suryo Negara, SH., MM., MH. Sekalian anjang sana atau silaturahmi dengan tokoh-tokoh seni pranatacara dan Pamedhar Sabda dari wilayah Kabupaten / Kota Jawa Tengah, seperti dari Kabupaten Demak, Pati, Rembang, Blora, dan lainnya.
Mariyoto, S.Pd.I, S.Pd., mempunyai harapan bisa mengembangkan dan memberikan pelajaran kepada generasi milenial untuk belajar bersama terjun dalam dunia per-MC-an Jawa.
Selain tentunya, kemampuan pranatacara atau MC Jawa merupakan sebuah potensi yang dapat dipelajari dan dikembangkan lebih lanjut. Pastinya, selain nguri-nguri budaya Jawa, ikut melestarikan dan membina agar tidak cures (habis/tertumpas, Red.).
Dengan adanya public speaking skill melalui seni pranatacara ini, bisa berpeluang menjadi sumber mata pencaharian dan menciptakan lapangan kerja. Dan, sekaligus mempelajari bahasa, sastra, dan budaya Jawa. Karena ketiga unsur tersebut merupakan kunci dari seorang pranatacara.
“Generasi milenial di Kabupaten Jepara, kita akan didik mereka, agar bisa mendapatkan ilmu berkaitan dengan pranatacara sehingga dapat diaplikasikan dalam acara-acara di lingkungan masing-masing,” harapnya.
Sabtu, (18/12/2021), di kediamannya Dukuh Batusari, RT. 27 / RW. 06, Desa Sekuro, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Mariyoto, S.Pd.I, S.Pd., memberikan pitutur basa atau wejangan/nasehat, bahwa marilah kita berusaha menjadi teladan di masyarakat, dengan melaksanakan “Tri Niti Yogya” (tiga perilaku baik) yang menjadi semboyan dan sebagai pedoman dalam bertindak dan berperilaku luhur yakni “Memayu hayuning sasama, Juru ladosing bebrayan ingkang sae, sarta Sadhengah pakaryan sageda tansah ngremenaken tiyang sanes” (selalu berbuat baik terhadap sesama, pelayan masyarakat yang baik, serta setiap perbuatan selalu menyenangkan orang lain).
Editor :Eko Mulyantoro